LIBERAL ARTS
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Pendidikan
adalah hal utama dalam kehidupan ini. Pendidikan merupakan dasar yang harus
dimiliki oleh setiap orang guna menunjang kehidupannya, khusunya dijaman yang
modern ini. Dengan berkembangnya jaman, manusia dituntut untuk selalu bisa
bertahan, terus maju, serta mengikuti perubahan jaman yang ada, sehingga
peranan pendidikan pun semakin diperhitungkan saat ini.
Saat
ini hampir diseluruh dunia menganut sistem pendidikan yang spesialis, yaitu
yang hanya berfokus pada satu biang keahilian saja. Namun ternyata sistem
pendidikan spesialis ini memiliki kekurangan, seperti sedikitnya kemampuan dan
hanya mengetahui tentang satu bidang pekerjaan saja. Padahal, dengan perkembangan
jaman, pendidikan pun ikut mengalami perkembangan. Perkembangan dalam dunia
pendidikan dapat dilihat dari banyaknya metode-metode/ program pembelajaran
yang bermunculan di Indonesia. Salah satu program pembelajaran yang muncul
baru-baru ini adalah Liberal Arts. Inilah
yang dapat mengatasi kelemahan yang ada pada sistem pendidikan yang spesialis.
Liberal Arts berasal dari kata “artes liberales” yang sering digunakan di Eropa pada
abad pertengahan. Dalam sistem pendidikan di sejumlah negara maju, liberal art dijadikan sebagai sebuah
sistem pendidikan, sehingga bermunculan sejumlah college liberal art (jenis perguruan tinggi yang biasanya
mengasilkan sarjana S1. Biasanya setengah dari total masa kuliahnya diisi
dengan pelajaran Liberal
Arts)
II. Pembahasan
A. Pengertian Liberal Arts
Pendidikan
klasik sering disebut sebagai pendidikan seni kebebasan (liberal arts
education). Pemikiran ini berasal dari Plato, yang berpendapat bahwa
orang-orang yang belajar hanya untuk sekedar memenuhi kebutuhan ekonominya
adalah orang-orang yang bermental budak. Budak belajar untuk bekerja, dan
bekerja untuk mendapatkan uang. Namun, bagi Plato, orang bebas belajar untuk
memperoleh pengetahuan yang melampaui pemenuhan kebutuhan jasmani semata. Liberal Arts adalah sistem
pembelajaran yang
mempelajari berbagai ilmu pengetahuan, dari ilmu pasti hingga ilmu sosial. Pada
awalnya Liberal Arts adalah
pendidikan yang diajarkan oleh gereja pada masa romawi, itu dimaksudkan agar
orang-orang pada jaman romawi dapat mengerti ajaran-ajaran agama dan kehidupan.
Liberal Arts menekankan
mahasiswanya memiliki skill dan pola
pemikiran yang baik dalam mengeluarkan ide/ gagasan yang inovatif dan kreatif. Kemampuan
tersebut didapatkan selama proses belajar, baik itu secara teori maupun
praktek. Dengan pola pikir yang baik, mahasiswa bisa menyelesaikan masalah
dengan logis dan menghadapi perubahan jaman
yang semakin modern.
B. Materi Liberal
Arts
Materi
kuliah yang digunakan pada Liberal
Arts merupakan materi umum yang menampung hampir
diseluruh aspek dalam kehidupan ini. Materi yang diajarkan di Liberal Arts lebih menekankan pada pengaplikasiannya di kehidupan
sehari-hari, tidak hanya teori saja yang dipelajarinya. Contohnya, beberapa
mata pelajaran mengaitkan cara berpikir logis pada isu/ permasalahan yang
sedang menjadi pembicaraan semua orang.
Secara keseluruhan, ilmu yang dipelajari dalam Liberal Arts ada tujuh macam, dan dapat diklasifikasikan
menjadi dua grup. Yaitu:
a. Kelompok
dasar – verbal
1. Tata bahasa
Mahasiswa diperkenalkan
dengan berbagai macam sastra, diajari bagaimana menggunakan bahasa yang baik,
menulis karangan ilmiah yang sistemanis, dan lainnya.
2. Retorika
Menggali dan membentuk karakter
setiap mahasiswa nya. Salah satu hasilnya
adalah mahasiswa memiliki kemampuan untuk berbicara didepan umum.
3. Logika
Melatih
mahasiswa berpikir kritis dengan mendalami ilmu filsafat, ilmu politik,
ilmu alam, dan lainnya. Sehingga mereka dapat
memiliki pendirian sendiri.
b. Kelompok disiplin matematika & fisika –
angka
1. Aritmatika
Mahasiswa diajari tentang
angka, seperti teori angka, kalkulus, akuntansi dan lainnya. Aritmatika sangat
berguna di kehidupan sehari-hari, contohnya perhitungan saat belanja,
perhitungan nilai pelajaran, dan lainnya.
2. Geometri
Mempelajari tentang angka
yang berhubungan dengan ruang. Misalnya, arsitektur, geodesi, geologi, teknik sipil, dan lainnya . Walaupun tidak semua jurusan membuthkan
perhitungan ini, namun pada kehidupan nyatanya mahasiswa pasti menemukan
perhitungan yang berkaitan dengan geometri, seperti saat membeli lemari dan
harus menyesuaikan dengan ruangan, dan lainnya.
3. Astronomi
Mahasiswa mempelajari tentang
benda-benda langit , seperti susunan tata
surya, bulan, bintang, dan lainnya. Ilmu ini pada jaman kuno sangat berguna,
dari ilmu ini bayak ditemukan penemuan-penemuan tentang benda langit yang
dipakai hingga sekarang
4. Musik
Mempelajari
vokal, instrumen, dan lainnya. Pelajaran ini tidak bermaksud untuk membuat
siswa nya sebagai pemain musik, namun pelajaran ini mengajarkan mahasiswanya
untuk bisa menghargai dan mengapresiasikan setiap seni yang ada.
Namun dengan berkembangnya jaman, pendidikan pun
ikut berubah mengikuti pasar dunia yang ada. Sehingga dari keseluruhan ilmu
yang dipelajari tersebut, sekarang yang digunakan sebagai materi pembelajaran Liberal Arts hanya beberapa saja seperti, studi mengenai teologi, sastra, filsafat,
sejarah, bahasa, matematika, dan sains. Setiap siswa yang mempelajari Liberal Arts juga diajarkan tentang etos kerja, berpendapat
dan mencetuskan gagasan pada setiap materi yang dipelajarinya.
C. Jenjang Liberal Arts
Liberal Arts adalah
sistem pendidikan yang masih asing bagi banyak orang diIndonesia, tetapi di
Amerika liberal arts punya peran yang sangat signifikan di dunia edukasi negara
tersebut dan merupakan pilihan bagi banyak orang. Liberal arts
sekarang bisa didefinikan secara luas sebagai pendidikan yang menekankan pada
pengetahuan dan kapasitas intelektual umum. Liberal
Arts hampir
selalu didefinisikan sebagai institusi pendidikan S1 khas Amerika Serikat,
padahal institusi pendidikan ini sudah mulai menjamur di Eropa, contohnya European College of Liberal Arts di
Berlin, Jerman. Di Belanda dan Inggris, juga banyak yang sudah membuka
universitas liberal arts dengan nama “university college”, contohnya University
College Utrecht di Utrecht, Belanda.
Di
indonesia, Liberal Arts paling banyak diterapkan pada perguruan tinggi
yang menghasilkan sarjana S1. Padahal di negara barat, seperti Amerika, sistem Liberal Arts telah diterapkan dari mulai jenjang sekolah yang
terkecil (SD, SMP, SMA).
Selain
digunakan di Amerika Serikat, Indonesia pun sudah mulai melirik sistem Liberal Arts ini. Di Indonesia sendiri sebenarnya sudah terengar wacana untuk menggunakan sistem Liberal Arts pada perguruan tinggi. Beberapa universitas
yang telah mencanangkannya adalah Universitas Indonesia (UI), Institut
Teknologi Bandung (ITB), dan lainnya. Sampai sekarang mereka masih mengkaji dan
menyesuaikan sistemnya untuk pendidikan di Indonesia. Sembari mengkaji
sistemnya, universitas-universitas tersebut sedikit mengadopsi sistem
pembelajaran Liberal
Arts, yaitu dengan memasukkan Mata Kuliah Dasar Umum
dalam perkuliahannya. Berbeda dengan beberapa universitas swasta yang malah
telah menerapkan dan menggunakan Liberal
Arts di sistem pendidikan perguruan tingginya, yaitu
seperti Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) dan Universitas Pelita Harapan (UPH).
Di UPJ, materi Liberal Arts yang dimasukkan adalah Pengantar Ilmu Pengetahuan Alam (mempelajari dasar-dasar ilmu
fisikia, kimia, biologi, dan kebumian) dan Pengantar
Ilmu Pengetahuan Sosial (mempelajari dasar-dasar psikologi,
antropologi, sosiologi, dan ekonomi). Sedangkan di UPH, materi Liberal Arts yang dimasukkan berupa Asian Thought (mempelajari pemikiran-pemikiran filosofi
dari beberapa sudut pandang negara di asia), world history (mempelajari sejarah-sejarah penting yang ada di
dunia), dan anthropology (mempelajari
tentang manuasia diliat dari sudut pandang sosial, alam, dan humaniora) . Itulah yang menjadi pembeda
antara UPJ dan UPH dalam penerapan Liberal
Arts.
D. Kelebihan
dan Kekurangan Liberal Arts
Liberal
Arts merupakan suatu sistem pendidikan yang sangat
berbeda dengan sistem-sistem pendidikan yang sudah ada di Indonesia. Sistem Liberal Arts tidak mengkotak-kotakkan jenis pendidikan yang
ada, maksudnya pada sistem Liberal
Arts kita dapat mempelajari pelajaran yang biasanya
tidak didapatkan dalam program studi yang kita pilih. Dengan mempelajari
banyaknya ilmu pengetahuan di Liberal
Arts, mahasiswa terbiasa untuk
berpikir secara analisis, rasional, terorganisasi, kritis, mengambil keputusan
dengan bjak, dan lainnya. Sehingga pada akhirnya mereka menjadi seorang yang intellect, bisa mengorganisir dirinya
sendiri maupun orang lain, bekerja dengan baik di berbagai bidang, menghargai
orang lain/ tenggang rasa, dapat dipercaya,dan lainnya. Liberal
Arts juga membuat kita menjadi seorang yang
berpikiran terbuka, sehingga kita dapat melihat suatu hal dari beberapa sudut
pandang.
Liberal Arts adalah sistem pendidikan yang berbeda dari sistem pendidikan yang ada di
Indonesia (sistem pendidikan spesialis). Beberapa hal yang menunjukkan
perbedaanya adalah pada Liberal Arts diajarkan
tentang pengetahuan umum tentang cara berpikir yang tidak diajarkan di sistem
pendidikan spesialis. Sistem pendidikan spesialis biasanya berfokus pada satu
jenis kemampuan, berdasarkan jurusan yang mahasiswa ambil, namun setelah lulus
para mahasiswa baru menyadari bahwa
kemampuan yang lebih berharga didapatkan dari dalam dirinya sendiri, yaitu cara
berpikir, kreatifitas, dan lainnya, sehingga mereka bisa berdiri dengan kakinya
sendiri. Sistem pendidikan spesialis juga mungkin mempersiapkan kita untuk bisa
berkarir menjadi pekerja, namun pada Liberal
Arts kita dipersiapkan untuk menjadi seorang yang pandai di berbagai
bidang, bisa dibilang Liberal Arts membebaskan
kita untuk memilih pekerjaan apa yang kita sukai sehingga kita tidak tertekan
dalam menjalankan pekerjaan tersebut.
Namun sayangnya belum banyak orang yang bisa merasakan manfaat Liberal Arts tersebut. Itu disebabkan
karena Liberal Arts adalah sistem
baru yang masuk ke Indonesia, sehingga masyarakat belum mengenal dan mengerti
tentang Liberal Arts. Kurangnya
sosialisasi tentang pengenalan Liberal
Arts dalam lingkungan pendidikan merupakan suatu hambatan yang besar. Pemikiran
masyarakat yang masih terpaku dengan sistem pendidikan spesialis juga menjadi
hambatan Liberal Arts untuk
berkembang di Indonesia. Masyarakat
masih belum percaya dengan hasil akhir dari Liberal
Arts, sehingga mereka masih memilih sistem pendidikan yang lama.
III. Penutup
A. Kesimpulan
Liberal
Arts adalah suatu sistem pembelajaran klasik yang
berasal dari romawi kuno. Yang pertama kali mencetuskannya adalah Plato yang
berpendapat bahwa ‘orang bebas belajar untuk memperoleh
pengetahuan yang melampaui pemenuhan kebutuhan jasmani semata’. Liberal Arts mempelajari banyak cabang ilmu, dari ilmu
eksakta hingga ilmu sosial. Pada Liberal
Arts modern, pelajaran yang dipelajari berupa teologi,
sastra, filsafat, sejarah, bahasa, matematika, dan sains. Di Indonesia sendiri
yang telah menggunakan sistem pendidikan Liberal
Arts
adalah Universitas Pembangunan Jaya dan Universitas Pelita Harapan, sedangkan
yang telah mengadopsi sistem Liberal Arts
pada kurikulum pendidikannya adalah Universitas Indonesia dan Institut Teknologi
Bandung dengan Mata Kuliah Umum nya. Liberal
Arts Mengasah soft-skill dan hard-skill siswanya. Sehingga
menjadikan siswanya memiliki pengetahuan umum yang lebih luas daripada lulusan
yang tidak mempelajari Liberal
Arts, dan pada akhirnya mereka menjadi lebih aktif,
kreatif, dan berpikiran inovatif dengan apa yang ia hadapi sehari-hari. Namun
sayangnya Liberal Arts ini
sulit untuk berkembang di Indonesia karena pola pikir masyarakat Indonesia yang
masih memegang teguh tentang sistem pendidikan spesialis, dan sulit untuk
mempelajari hal yang baru.
B.Saran
Liberal
Arts sebaiknya terus dikembangkan di Indonesia, karena sistem ini memiliki
kelebihan dibandingkan dengan sistem pensisikan spesialis, yang nantinya Liberal Arts akan membantu Indonesia
untuk menghadapi perubahan jaman. Untuk bisa mensosialisasikan Liberal Arts, kita bisa mulai secara
perlahan dan terus-menerus dalam mengenalkan Liberal Arts, seperti diadakannya workshop tentang Liberal Arts sehingga lambat laun
masyarakat mengenal Liberal Arts.
Daftar
Pustaka